Plug and Play IoT Sensor Studi Kasus Monitoring Intensitas Cahaya, Suhu, dan Salinitas Air untuk Budidaya Perairan
Writer(s) : Andi Khairil Fajri R | Adnan | Christoforus Yohannes
Teknik Informatika | Teknik Informatika S1
Dilihat dari segi potensi alam, Indonesia memiliki potensi sumber daya perairan yang cukup besar untuk pengembangan budidaya perairan. Hal ini didukung dengan luas perairan umum di Indonesia yang luasnya kurang lebih 14 juta ha, meliputi 11,95 juta ha sungai dan rawa, 1,78 juta ha danau alam, dan 0,03 juta danau buatan. Kementerian Kelautan dan Perikanan menjadikan sektor budidaya perikanan sebagai andalan dalam mewujudkan visi, yaitu negara Indonesia sebgai produsen perikanan terbesar di tahun 2015. Karakteristik fisik dan kimia air ini sangat mendasar dan sangat berpengaruh pada budidaya perairan. Adapun karakteristik tersebut antara lain adalah suhu, intensitas cahaya, dan salinitas. Para pembudidaya harus senantiasa mengontrol dan menjaga kualitas air untuk keberhasilan budidaya tersebut. Mereka melakukan pengecekan dengan mengukur satu persatu kualitas air pada masing-masing tempat dengan menggunakan alat pengukur suhu, intensitas cahaya, dan salinitas yang pengoperasionalnya masih manual. Hal ini berpengaruh terhadap efisiensi waktu dan kerja dari para pembudidaya. Maka dari itu dibutuhkan alat yang bisa membantu memonitoring kualitas air secara real time. Terdapat tiga sensor yang digunakan untuk memonitoring kualitas air, yaitu sensor suhu LM35DZ, sensor salinitas, dan sensor cahaya. Ketiga sensor ini dihubungkan dengan mikrokontroller arduino. Data yang telah dikumpulkan oleh masing-masing node, kemudian dikirimkan ke gateway menggunakan gelombang radio 915MHz. Pada gateway akan terjadi pemrosesan data yang telah diterima node. Berdasarkan hasil pemrosesan yang dilakukan gateway, data kemudian dikirim ke web server untuk dikumpulkan dan dianalisis. Terakhir, hasilnya akan ditampilkan pada halaman web yang akan memberikan informasi mengenai kualitas air yang dimonitoring dalam bentuk angka maupun grafik data menggunakan PHP dan ChartJS. Selain itu pengguna dapat melakukan konfigurasi penggunaan sensor pada node melalui web menggunakan fitur downlink pada LoRa dan hasil konfigurasi akan diteruskan ke gateway dan gateway akan meneruskannya ke node sensor yang telah dipasang. Namun masih perlu adanya penelitian yang lebih lanjut mengenai parameter kualitas air dalam suatu wilayah budidaya tertentu sehingga sesuai dengan jenis budidaya perairan yang dikerjakan. Selain itu, diperlukan suatu wadah tempat menyimpan node sensor yang memiliki ketahanan terhadap cuaca ekstrim khususnya suhu yang panas serta kondisi lingkungan yang berair dan sensor yang lebih tahan terhadap air seperti air laut sehingga mampu bekerja secara optimal dan data yang dihasilkan lebih akurat.
Keyword(s): Budidaya perairan, monitoring, plug and play, sensor LM35DZ, sensor salinitas, sensor cahaya, LoRa, Node, Gateway
Year : 2019